Perjuangan Menjemput Matahari #2
Ada sahabat yang ‘protes’ kemarin. Kenapa matahari? Kesannya susaaaah, mustahil. Ah, biarlah yaa.. Kun fa yakun. Kalau Tuhan sudah berkehendak, apa sih yang nggak mungkin? Hihi…. *pisss ko* Jadi, sebelum bulan puasa yang aku memutuskan ‘istirahat’ itu. Aku bertemu satu potongan penting puzzle perjuangan ini. Ada 2 anak kembar yang menjadi anak didik baru di Daycare tempat aku bekerja. Anak yang lucu-lucu itu, ternyata hasil program bayi tabung di RS. Siloam Surabaya. Perkenalan dengan Bunda Iva, Bunda dari 2 anak kembar itu, membuat ‘semangat juangku’ yang sempat redup kembali menyala. Dari beliau, aku dan suami menjadi tahu, bahwa biaya program bayi tabung yang sebelumnya kami beri label ‘tak terjangkau’ berubah menjadi ‘bisa diupayakan’. Dari sharing panjang lebar yang beliau tuliskan dan kirimkan ke email, sepertinya membuat suamiku yakin untuk mengupayakan program tersebut. Sementara aku, masih agak ragu, antara iya dan tidak, antara ‘eman2′ dan pengen. Duh. Leb...